Nusakambangan - Pembimbing Kemasyarakatan Bapas Kelas II Nusakambangan Kemenkumham Jawa Tengah melakukan registrasi pelimpahan klien kepada klien berinisial S di ruang pelayanan kantor Bapas Kelas II Nusakambangan. S sendiri merupakan warga binaan pemasyarakatan yang mendapatkan program reintegrasi Pembebasan Bersyarat (PB). S akan menjalani program reintegrasi di daerah Cilongok, Banyumas, Selasa (02/05/2023).
“Sekarang bapak menjalani program PB di Bapas Purwokerto. Nanti setelah dari sini Bapak langsung lapor ke Bapas Purwokerto. Nanti di Bapas Purwokerto bapak akan mendapatkan program pembimbingan”, terang Daru Wibawa, pembimbing kemasyarakatan ahli pertama.
Sembari memberikan berkas pelimpaha klien, pembimbing kemasyarakatan ahli pertama, Daru Wibawa lanjut menjelaskan hak dan kewajiban klien selama menjalani program pembebasan bersyarat serta berpesan untuk tindak mengulangi tindak pidana selama menjalani program reintegrasi.
“Selama menjalani program reintegrasi, bapak harus selalu menaati peraturan Bapas dan tidak mengulangi pelanggaran hukum kembali. Selalu menjalin komunikasi dengan pembimbing kemasyarakatan yang ada di Bapas Purwokerto”, ujar Pembimbing kemasyarakatan Bapas Nusakambangan.
Pada kesempatan tersebut, pembimbing kemasyarakatan juga memberikan pengarahan kepada WBP tindak pidana pencurian agar senantiasa memperkuat ketakwaan dan keimanan. Klien juga diminta untuk tetap berpegang pada aturan agama dalam melakukan setiap aktivitas kesehariannya. Pembimbing Kemasyarakatan Bapas Kelas II Nusakambangan juga menegaskan bahwa klien wajib menaati peraturan dan program pembimbingan nantinya diberikan oleh pembimbing kemasyarakatan dari Bapas Purwokerto.
Pembimbingan merupakan hal yang sangat penting dilaksanakan, karena pembimbing kemasyarakatan dapat menuntun klien untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi sehingga diharapkan dapat meningkatkan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Melalui pembimbingan kepribadian, Klien diharapkan kehidupan klien menjadi lebih terarah dan mampu berbaur kembali di tengah-tengah masyarakat.