Dukung Upaya Penanggulangan Terorisme, Bapas Nusakambangan Diskusi dengan BNPT

Cilacap - Dalam rangka meningkatkan sinergitas antar Stakeholder guna memaksimalkan upaya penanggulangan tindak pidana terorisme,

Pembimbing Kemasyarakatan Ahli Madya Bapas Nusakambangan ikuti Diskusi bersama stakeholder terkait. Tema diskusi pada kegiatan ini yaitu Barang Bukti Buku Pada Tindak Pidana Terorisme – Kritik

Baca juga: Bapas Nusakambangan Hadiri Upacara Penutupan Magang Dan Satriya Sancaya Karyadhika Taruna Magang Poltekip Angkatan 53

Terhadap Buku Seri Materi Tauhid For The Greatest Happiness Karangan Abu

Sulaiman Aman Abudrrahman. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Atrium Cilacap, sabtu (09/12/2023).

Baca juga: Lapas Cilacap Ikuti Sosialisasi Transformasi Tugas dan Fungsi Balitbang Hukum dan HAM

Maksud dan tujuan diselenggarakannya diskusi umum ini adalah untuk menerima dan menampung masukan serta kritik dari stakeholder berkaitan

terhadap Buku Seri Materi Tauhid For The Greatest Happiness Karangan Abu Sulaiman Aman Abdurrahman. Salah satu buku yang sering disita dari para pelaku tindak pidana terorisme adalah 

Baca juga: Penyegaran Organisasi dan Promosi Jabatan Petugas Lapas Kelas IIB Cilacap Kemenkumham Jawa Tengah

buku tersebut

Buku ini disinyalir sangat berpengaruh menjadi bahan rujukan bagi para pelaku 

Baca juga: Bapas Nusakambangan Ikuti Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H Secara Virtual

tindak pidana terorisme untuk melakukan aksi terorisme. Beberapa hal yang membuat buku 

ini menjadi sangat berpengaruh, yakni banyak mengutip Al-Qur’an dan Hadis sehingga terkesan legitimate, dinilai sangat kontekstual dengan cara mengaitkan situasi di Indonesia.

Baca juga: Ingatkan Regulasi Kanwil Kemenkumham Jateng, Lapas Cilacap Harus Zero Halinar

Melalui Kegiatan ini Pembimbing Kemasyarakatan juga mampu memiliki peran dalam upaya penanggulangan tindak pidana Terorisme.

"Melalui Kegiatan ini kami (Pembimbing Kemasyarakatan) bisa bertukar pendapat dengan stakeholder lain, khususmya BNPT terkait masalah Terorisme di Indonesia" ujar Teguh, salah satu Pembimbing Kemasyarakatan yang mengikuti kegiatan.