BATANG - Pembinaan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas adalah sebuah keniscayaan. Pembinaan merupakan amanat yang harus dilakukan oleh semua Lapas, yang diselenggarakan untuk meningkatkan kualitas kepribadian dan kemandirian Narapidana dan Anak Binaan.
Di sisi lain, upaya pembinaan perlu dibangun bersama stakeholder lain, agar berjalan optimal.
Penegasan itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah Hantor Situmorang, usai meresmikan Ruang Pembinaan "Untung Suropati" Lapas Kelas IIB Batang, Selasa (11/07).
"Kalau kita ini kan di Pemasyarakatan harus banyak bekerja sama khususnya dalam program-program pembinaan, karena tugas Lapas itu melakukan pembinaan baik pembinaan kemandirian maupun pembinaan kepribadian, " kata Hantor memberikan keterangan kepada media.
"Semakin banyak yang memberikan sumbangsih terhadap program pembinaan ini, maka harapan kita, lebih bisa memberikan kepada mereka (WBP), bekal yang akan mereka gunakan nanti ketika mereka sudah sudah selesai menjalankan pidananya, " tambahnya.
Penegasan yang sama Kakanwil sampaikan saat memberikan sambutan. Menurut Hantor, peresmian fasilitas pembinaan merupakan representasi dari fungsi Pemasyarakatan.
Berdasarkan Pasal 4 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, disebutkan bahwa fungsi Pemasyarakatan meliputi, pelayanan, pembinaan, pembimbingan kemasyarakatan, perawatan, pengamanan dan pengamatan.
Menurut Kakanwil, untuk membangun sistem Pemasyarakatan yang lebih baik, fungsi pelayanan dan pembinaan harus dikelola secara baik pula.
"Ketika pelayanan dan pembinaan telah berjalan baik, maka fungsi Pemasyarakatan yang lain juga akan terselenggara secara maksimal, " pikir Hantor.
Pria asli Sumatera Utara ini menilai, peresmian Ruang Untung Suropati merupakan sebuah terobosan dalam melakukan pembinaan. Untuk itu, ia mendorong Lapas melakukan hal yang sama. Menciptakan berbagai inovasi agar pelaksanaan fungsi pelayanan dan pembinaan berjalan optimal.
"Harapan kami, tentunya inovasi ini memberikan manfaat untuk kita semua, khususnya kepada teman-teman warga binaan Lapas Batang.
"Kami juga berharap inovasi ini dapat terus dilaksanakan dan mendorong juga agar pola peningkatan kualitas pembinaan ini dapat diikuti Lembaga Pemasyarakatan lainnya".
"Sekali lagi kami mengucapkan selamat dan sukses selalu kepada Kalapas beserta jajaran, Semoga kita semua dapat terus berkarya, berkreasi dan berinovasi dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat dan khususnya Warga Binaan Lapas Batang, " pungkasnya sebelum menutup sambutan.
Berdasarkan laporan Kepala Lapas Batang, Rindra Wardhana, dalam kegiatan tersebut juga diluncurkan Program BJB Cashless, Program Psikoterapi WBP dan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama dengan Instansi Terkait.
Adapun pembinaan yang telah berjalan di sana yakni, program psikoterapi, program pendidikan Kejar Paket dan seni musik.
Hadir dalam kegiatan itu, perwakilan Pemerintah Daerah Kabupaten Batang, Perwakilan Forkompinda Kabupaten Batang, BJB Pekalongan, Perwakilan Universitas Islam Negeri KH Abdurrahman Wahid Pekalongan dan LSM terkait.